Hikmah Hari Raya Idul Fitri

Posted by Ummu Nailah on

Idul Fitri adalah merupakan bagian dari hari raya umat Islam di seluruh dunia. Dan hari raya idul fitri ini dirayakan setelah Umat Islam menunaikan ibadah puasa ramadhan selama sebulan penuh. Dan di dalam serta dibalik rasa syukur atas nikmat sehat dan menjalankan puasa sebulan penuh dan juga telah melaksanakan akan zakat fitrah sebelum pelaksanaan sholat idul fitri, maka banyak hikmah keutamaan hari Raya Idul fitri itu sendiri bagi umat islam.

Ketika mendengar kata Idul Fitri, tentu dalam benak setiap orang yang ada adalah kebahagiaan dan kemenangan. Dimana pada hari itu, semua manusia merasa gembira dan senang karena telah melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh.

Dalam Idul Fitri juga ditandai dengan adanya tradisi mudik (pulang kampung) yang notabene hanya ada di Indonesia saja dan tidak ada di negara muslim manapun di dunia ini. Selain itu, hari raya Idul Fitri juga kerap ditandai dengan hampir 90% mereka memakai sesuatu yang baru, mulai dari pakaian baru, sepatu baru, sepeda baru, mobil baru dan seringkali melupakan akan hakekat kemenangan di hari raya itu sendiri.

Maklum saja karena perputaran uang terbesar ada pada saat Lebaran. Kalau sudah demikian, bagaimana sebenarnya makna dari Idul Fitri itu sendiri. Apakah Idul Fitri cukup ditandai dengan sesuatu yang baru, atau dengan mudik untuk bersilaturrahim kepada sanak saudara dan kerabat. Dan silaturahmi syawal ini begitu popular di negara Indonesia kita tercinta ini.

Hari Raya Idul Fitri juga diartikan dengan kembali ke fitrah (awal kejadian). Dalam arti mulai hari itu dan seterusnya, diharapkan kita semua kembali pada fitrah. Di mana pada awal kejadian, semua manusia dalam keadaan mengakui bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan.

Dalam istilah sekarang ini dikenal dengan ”Perjanjian Primordial” sebuah perjanjian antara manusia dengan Allah yang berisi pengakuan ke Tuhan-nan.

Hikmah Hari Raya Idul Fitri

Allah Ta'ala berfirman yang artinya : "Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhan-mu?" Mereka menjawab : "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan : "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)")". (al-A’raf 7 :172).

Berikut adalah hikmah Idul Fitri yaitu diantaranya :
Hikmah Kegembiraan dan Kesyukuran.
Dan tentunya ketika tiba hari raya maka semua kita akan bergembira dan bersuka ria seperti sekarang ini. Dan memang dibenarkan bahkan disunnahkan kita bergembira, berbahagia dan bersuka cita pada hari ini. Karena makna dari kata ‘ied itu sendiri adalah hari raya, hari perayaan, hari yang dirayakan. Dan perayaan tentu identik dengan kegembiraan dan kebahagiaan.

Hanya saja kegembiraan ini tentunya harus disikapi dengan bijaksana dan sesuai dengan aturan agama islam, bukan malah sebaliknya. Mengisinya dengan hal-hal yang justru dilarang dalam agama kita. Baik itu dilaksanakan dengan sadar maupun tidak seringkali kita lakukan.

Hikmah Ketauhidan, Keimanan dan Ketaqwaan.
Dalam menyambut ‘Iedul Fithri, maka sunnah pada hari idul fitri adalah dengan banyak mengumandangkan takbir, tahlil, tasbih dan tahmid sebagai bentuk penegasan dan pembaharuan deklarasi iman dan tauhid. Itu berarti bahwa identitas iman dan tauhid harus selalu kita perbaharui dan kita tunjukkan, termasuk dalam momen-momen kegembiraan dan perayaan, dimana biasanya justru kebanyakan orang lalai dari berdzikir dan mengingat Allah.

Kembali Pada Kefitrahan.
Iedul fitri berarti kita kaum muslimin kembali kepada fitrah, kembali kepada kesucian. Dan itu benar. Karena jika benar-benar dioptimalkan, maka puasa Ramadhan Dan Manfaatnya dengan segala amaliah istimewanya adalah salah satu momentum terbaik bagi peleburan dosa dan penghapusan noda yang mengotori hati dan jiwa kita serta membebani diri kita selama ini.

Peduli Kepada Sesama Manusia.
Islam adalah agama peduli. Oleh karenanya uammatnyapun adalah ummat peduli. Dan sifat serta karakter kepedulian itu begitu tampak nyata dan terbukti secara mencolok selama bulan mulia yang baru saja berlalu. Dimana semangat berbagi dan spirit memberi melaui sunnah berinfak dan bersedekah serta kewajiban berzakat, begitu indah menghiasi hari-hari penuh peduli sepanjang bulan Ramadhan. Dan itu semua tidak lain dalam rangka meniru dan mencontoh keteladanan terbaik dari Baginda Rasulullah SAW.

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar