BBM Bersubsidi Naik Sebelum Tahun Baru 2015

Posted by Ummu Nailah on

Besaran kenaikan harga BBM pemerintahan Presiden Jokowi terus dikaji karena memang kepastian kenaikan harga BBM bersubsidi sudah dikonfirmasi oleh Pemerintah.

Hanya saja waktu kapan dan berapa naiknya harga bensin solar perliter nantinya masih terus menjadi bahan rapat kementrian terkait.

Menko Perekonomian Sofyan Djalil memberi sinyal dan membenarkan pemerintah akan mengambil kebijakan menaikan harga BBM subsidi sebelum Januari 2015.

"Ya sebelum Januari 2015, bisa besok," ucap Sofyan ditemui di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, usai pulang menghadiri rapat terbatas bersama wakil presiden, Rabu (29/10/2014). seperti informasi yang dilansir dari metrotvnews.com.

Meski demikian, dirinya tidak menjelaskan secara rinci berapa besaran kenaikan harga BBM subsidi. Saat ini harga BBM subsidi jenis premium dibanderol Rp 6.500 per liter dan solar Rp 5.500 per liter.

BBM Bersubsidi Naik Sebelum Tahun Baru 2015

Penyebab Naiknya Harga BBM Bersubsidi 2014-2015


Ada beberapa alasan pemerintah menaikkan harga bensin premium dan solar tahun 2014-2015 ini.

Berikut beberapa alasan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi seperti yang diungkapkan oleh Andi Widjajanto selaku Deputi Tim Transisi seperti dikutip dilansir dari jpnn.com.

Soal alasan rencana kenaikan harga BBM tersebut, Andi menyebutkan ada sekitar lima alasan mengapa BBM harus dinaikkan harganya yaitu antara lain oleh karena :
  1. Harga BBM di Indonesia terlalu murah dibandingkan dengan negara lain. Ini membuat potensi BBM diselundupkan menjadi tinggi.
  2. Kuota BBM bersubsidi yang ditetapkan DPR bersama pemerintah tiap tahunnya selalu terlampaui. Hal ini menguatkan dugaan jebolnya kuota BBM karena adanya penyelundupan.
  3. Sejak awal tahun 2000, Indonesia telah beralih status dari eksportir BBM menjadi importer BBM dan subsidi BBM selama ini tidak sesuai dengan ketentuan Undang-undang 30/2007 tentang energi.
  4. BBM akan naik harganya karena seperlima APBN Indonesia disedot untuk subsidi energi. Padahal, subsidi ini sifatnya sangat konsumtif.
Naiknya harga bensin premium berada pada kisaran Rp 500, Rp 1.000, Rp 1.500, dan Rp 3.000 perliter. Dan tidak lebih dari harga 3 ribu per liternya demikian opsi kenaikan harga yang diajukan dan direncanakan pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Ada spekulasi bahwa Jokowi-JK akan menaikan harga BBM bersubsidi pada awal November 2014 sebesar 46,1 persen, atau dari Rp 6.500 menjadi Rp 9.500 per liter guna menghemat anggaran tahun ini sebesar Rp 20 triliun.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan kebijakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) masih menunggu arahan Presiden Joko Widodo. Ia tak menutup kemungkinan akan menggunakan dana kompensasi Rp 5 triliun yang sudah terdapat di Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2014.

Kompensasi Kenaikan Harga BBM Bagi Rakyat


Bersamaan dengan kenaikan harga BBM, pemerintah akan memberikan bantuan ke masyarakat miskin. Ada 20 juta keluarga miskin yang akan mendapatkan "guyuran" dana dari pemerintah. Jumlah ini naik dari jumlah orang miskin penerima kompensasi kenaikan harga BBM dua tahun lalu yang hanya 15,5 juta kepala keluarga.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menjelaskan tentang Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Hal ini memberi sinyal bahwa, pemerintah sudah menyiapkan matang-matang kenaikan harga BBM subsidi tersebut sebagai kompensasi.

Kartu Program Keluarga Produktif

Program Keluarga Produktif (PKP) terdiri dari Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) 3 november 2014 diluncurkan diterbitkan pemerintah Presiden Jokowi dalam menghadapi rencana kenaikan harga BBM tahun 2014-2015 ini.

Hal ini dilakukan oleh kabinet kerja Jokowi setelah keputusan rencana penetapan harga BBM bersubsidi naik dengan harga 2000-3000 rupiah perliter pada sebelum Januari 2015.

Kartu Indonesia Pintar Kartu Indonesia Sehat

Program Keluarga Produktif akan terdiri atas tiga kartu. Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Meski baru, sejatinya ketiga kartu itu meneruskan program sebelumnya yang sudah dijalankan dalam pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

Jajaran menteri yang tergabung menaungi bidang tugas kesejahteraan rakyat hari ini berkumpul bersama. Rapat koordinasi ini membicarakan persiapan peluncuran program keluarga produktif yang berkaitan dengan Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat, serta Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) sebagai kompensasi atas langkah pemerintah yang akan menaikkan harga BBM subsidi sebelum Januari 2015.

Penerima kartu program keluarga produktif PKP akan ditetapkan pemerintah berdasarkan pada data-data yang ada di pemerintah serta yang menjadi pengawas dalam program ini adalah Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar