Bukti Bumi Tidak Memakan Jenasah Para Mujahid

Posted by Ummu Nailah on

Berita banjir madinah di tahun haji 2013 yang melanda pemakaman sahabat Nabi dan ketika banjir tersebut menggerus sejumlah jenazah sahabat Nabi pun mengapung dan masih utuh seperti baru meninggal beberapa hari yang lalu. Seperti yang dilansir dari Media Malaysia wasukalu.com bahwa berita yang disertai dengan foto surat kabar berbahasa Arab itu disebutkan bahwa ketika terjadi banjir di Madinah, kuburan 70 orang syuhada' Perang Uhud yang dikuburkan di kawasan padang pasir timbul keluar dalam keadaan masih utuh.

Setelah banjir berlalu dan surut pada media wasukalu tersebut terlihat darah mengalir dari jenazah sahabat dan berbau harum. Mereka kemudian dikuburkan di tempat semula. Sayangnya, jenazah-jenazah itu tidak ditandai nama dan hanya jenazah Hamzah radhiyallalu anhu yang diketahui dari luka di dadanya dan postur badannya yang tinggi besar. Serta jenazah Abdullah bin Jahz radhiyallalu anhu yang terpotong telinga dan hidungnya.

Maka benarlah dan terbukti nyata Firman Allah Ta'ala yang terdapat dalam surat QS. Ali Imran ayat 169 yang artinya :"Jangan kalian mengira bahwa orang terbunuh dijalan Allah adalah mati. Namun mereka tetap hidup disisi Tuhan mereka dan berlimpah rizqi".

Jasad Sahabat Nabi Masih Utuh Dan Berdarah Ketika Banjir Mekah 2013

Dari Ibnu masud.ra. bahwa murid beliau menanyakan tentang tafsiran ayat Jangan kalian mengira bahwa orang terbunuh dijalan Alloh adalah mati. Namun mereka tetap hidup disisi Tuhan mereka dan berlimpah rizqi(Qs.Ali imran:169). Lalu beliau menjawab, bahwa Rosululloh.saw. telah bersabda: ”Roh-roh para syuhada berada dalam perut-perut burung hijau, memiliki sarang yang bergelatungan dibawah Arsy. Mereka berputar didalam syurga sekehendak burung-burung tersebut, lalu kembali sarangnya. Lantas Robb mereka (Allah SWT) melihat sembari menawarkan : adakah kalian menginginkan sesuatu (nikmat lain)?, mereka menjawab: apalagi yang kami inginkan, sedang kami bebas berkeliling didalam syurga? Lalu Allah SWT. mengulangnya 3 kali, dan merekapun menjawab dengan jawaban serupa dan ketika mereka putus asa untuk lepas dari pertanyaan Allah, maka mereka menjawab : Wahai Tuhan kami, kami ingin agar Engkau berkenan mengembalikan arwah kami dalam jasad kami, agar kami terbunuh dijalanMu sekali lagi. Saat Alloh tidak mendapati dari mereka sesuatu yang dibutuhkan, maka Ia membiarkan mereka.” (HR Muslim)

Atau dalil hadits yang lain, “Sesungguhnya arwah para syuhada itu dalam perut burung hijau yang memiliki pelita-pelita yang bergantungan di ‘Arsy, mereka dilepaskan dalam surga ke mana mereka suka.” (HR. At-Tirmdzi, Ahmad dan Ad-Darimi)

Namun, lepas dari benar atau tidaknya berita ini, seperti yang dilansir dari media www.bersamadakwah.com bahwa fakta sebelumnya membuktikan adanya jenazah sahabat dan syuhada' yang tetap utuh meskipun mereka telah syahid ratusan tahun yang lalu. Bahkan hingga 14 abad. Seperti yang diberitakan Fimadani, Mei lalu makam Hujr bin Adi di Suriah dibongkar rezim Syiah Bashar Asad dan ternyata jenazahnya masih utuh.

Hujr bin Adi adalah salah seorang shahabat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang ikut dalam Perang Al Qadisiyah di masa Khalifah Umar bin Khatthab dan berhasil menaklukkan daerah Maraj Al’ Adzra, daerah Persia.

Sebuah “Kesaksian” Dr Thariq As-Suwaidan dalam sebuah kaset dakwahnya yang amat berharga “Qisshatun Nihayah” yang dinukil secara langsung dari Syaikh Mahmud Ash-Shawaf menyebutkan peristiwa besar yang dialami oleh sebagian ulama dalam penguburan sebagian sahabat yang gugur syahid di perang Uhud.

Bagaimana mereka menyaksikan para sahabat setelah 1400 tahun berlalu, bagaimana jasad jenasah mereka seperti sedia kala tanpa adanya perubahan, tanpa mengalami pembusukan. Sebagai bukti nyata atas kebenaran berita gembira dari Nabi Muhammad SAW kepada para syuhada, bahwa bumi tidak memakan jasad jenasah mereka.

Previous
« Prev Post

1 komentar:

  1. Sayangnya, jenazah-jenazah itu tidak ditandai nama??
    bila sahabat saja tidak memberi tanda dan nama pada makam sahabat2 yg duluan syuhada, lantas mengapa kita sekarang tidak mengikuti jejak orang-orang yang dijamin syurga itu.

    BalasHapus